Selamat Datang Di Blog Anjas Maryo

Rabu, 22 September 2010

SOSIALISASI LINGKUNGAN PERMUKIMAN SEHAT




Krisis multidimensi yang terjadi di Indonesia mengakibatkan terpuruknya kondisi masyarakat baik dari segi ekonomi, pendidikan dan kesehatan, yang berimas kepada menurunnya kualitas hidup masyarakat khusunya di Jawa Barat yang terkesan tidak mempunyai kesadaran dan tanggung jawab atas krisis yang sedang terjadi. Hal tersebut juga berakibat kepada nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang hanya sebesar 68,95 (rangking ke-12 di Indonesia).
Tatanan dasar serta akar kehidupan masyarakat yang berbentuk agama, budaya dan adapt juga telah rusak dan merosot. Nilai-nilai moral dan spriritual terkikis oleh nilai-nilai material kapitalistik yang menjadikan manusia hedonis dan predator dengan melakukan penindasan, kekerasan dan kekejaman terhadap manusia lainnya.
Jawa Barat telah kehilangan potensi dan kekeyaan sumber daya alam akibat hutan dibabat habis karena kemiskinan atau keserakahan, sungai mati tercemar oleh limbah padat dan cair (persampahan, air limbah domestik dan industri) yang tidak dikelaola dengan baik. Situasi yang tercipta saat ini adalah suatu “kekumuhan”, baik dalam bentuk permukiman maupun pemikiran masyarakatnya sendiri. Kondisi ini merupakan cikal bakal timbulnya kesadaran yang rendah serta lemahnya daya, usaha (effort) untuk memperbaiki kondisi lingkungannya.
Akibat dari kondisi itu, maka berbagai problem lingkungan muncul seperti di bidang persampahan, air limbah, banjir maupun air bersih yang saling terkait satu sama lainnya menjadi suatu hubungan kausal. Permukiman yang padat dan tidak teratur, sampah dan air limbah yang dibuang sembarangan, ketidakdisiplinan masyarakat, hutan yang dijarah, menyebabkan lingkungan kita menjadi kumuh, penuh sumber penyakit, banjir, sumber air tercemar dan langkanya air bersih. Merupakan tugas kita semua untuk merubah situasi “kumuh” ini, karena kemampuan finansial pemerintah sudah menurun sejak krisis moneter. Partisipasi seluruh lapisan masyarakat bahu-membahu dengan pemerintah sudah menjadi kahrusan karena lingkungan kita adalah tempat hidup kita.
Berkaitan dengan hal tersebut, pada tanggal 21 Agustus, 28 Agustus dan 24 September 2004 siang, Dinas Tata Ruang dan Permukiman Propinsi Jawa Barat bekerjasama dengan SundaNet.Com menyelenggarakan Dialog Interaktif, di Kota Depok, Bekasi dan Cirebon dengan menampilkan narasumber: Kang Acil Bimbo, Kang Ibing Kusmayatna, Kang Asep Truna, Bapak Drs.R.H. Hidayat Suryalaga, pakar lingkungan dari kota setempat, keynote speaker Kepala Dinas Tata Ruang dan Permukiman Propinsi Jawa Barat/Sekda Propinsi Jawa Barat serta pembukaan oleh Walikota masing-masing kota.
Acara malamnya diisi dengan pagelaran kesenian yang menampilkan Group Topeng Cisalak Kinang Putra pimpinan Bapak H. Dalih Jiun dari keluarga Mandra di Depok, Group Topeng Bekasi Candra Baga dengan Bintang tamu: Mastur, Kang Ibing, Kang Asep Truna serta walikota masing masing. Kemudian pagelaran di Kota Cirebon, bertempat di Alun-alun Kraton Kasepuhan, menampilkan Group Sandiwara Rakyat Cirebon Masres Jayabaya, Group Tarling pimpinan H. Abdul Ajid, dengan bintang tamu Kang Ibing dan Asep Truna. Dalam pagelaran tersebut, disisipkan sosialisasi tentang lingkungan permukiman di masing-masing kota yang berisikan harapan dan himbauan bahwa dalam menanggulangi permasalahan-permasalahan lingkungan permukiman tidak bisa ditanggulangi oleh pemerintah semata, tapi kita harus bekerjasama diantara masyarakat, eksekutif, dan legislatif.

sumber : http://www.sundanet.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar